HUBUNGAN PERAN
KELUARGA DENGAN PEMENUHAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DI
DESA TETEWANG KECAMATAN JAILOLO TIMUR KABUPATEN HALMAHERA BARAT PROPINSI MALUKU UTARA
PROPOSAL
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas
Pembangunan Indonesia (UNPI)
OLEH
:
SULASTRI
ARBANG
14071432

UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN INDONESIA
FAKULTAS
KEPERAWATAN
MANADO
2015
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : Hubungan Peran
Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia Di
Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
Nama : SULASTRI ARBANG
Nim : 14071432
Program
Studi :
IlmuKeperawatan
Menyetujui,
Pembmbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui,
Dekan
Stevanus
Timah, S.Sos.SKM.M.Kes
NIDN. 0918026803
i
CURRICULUM
VITAE
Nama : SULASTRI ARBANG
Nim : 14071432
TTL : Kahakitang 20
September 1992
Alamat :
Perempatan PLN perikanan
Riwayat Pendidikan
:
1. Tahun
Lulus 2005 lulus SD Katolik Santo Yosep
2. Tahun
Lulus 2008 lulus SMP Negeri 1 Tatoareng
3. Tahun
Lulus 2011 lulus SMA Negeri 2 Tahuna
4. Tahun
2011 masuk D3 Politeknik Negeri Nusa Utara Jurusan
Kesehatan program studi Keperwatan.
5. Tahun 2014 Pindahan D3 Ke Universitas Pembangunan
Indonesia (UNPI)
ii
SURAT PERNYATAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama SULASTR ARBANG
NIM : 14071432
Program Studi :
Ilmu Keperawatan
Fakultas : Keperawatan
Menyatakan
dengan sebenarnya bahwa proposal yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain, saya mengakui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Proposal ini
tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain
kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyatan ini dibuat
untuk dapat diketahui dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Manado, 22 Oktober 2015
Yang Membuat Pernyataan,
Sulastri Arbang
iii
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat kasih dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judu Hubungan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik lansia di Desa Tetewang Kecamatan
Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku
Utara
Penulis mengakui bahwa dalam penulisan karya tulis ini
masih banyak terdapat kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Walaupun demikian
penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun
pihak lain yang menaruh minat terhadap masalah ini.
Penyusunan Proposal
ini penulis telah mendapat banyak bimbingan, bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR
PERSETUJUAN ...................................................................................... i
CURICULUM
VITALE ............................................................................................ ii
SURAT
PERNYATAAN .......................................................................................... iii
KATA
PENGANTAR
................................................................................................ iv
DAFTAR
ISI................................................................................................................ v
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
B.
RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 3
C.
TUJUAN PENELITIAN........................................................................... 3
D.
MANFAAT PENELITIAN....................................................................... 4
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A.
KONSEP DASAR
KELUARGA............................................................. 6
B.
KONSEP PERAN
KELUARGA.............................................................. 7
C.
KONSEP LANSIA................................................................................... 8
D.
KONSEP AKTIVITAS
FISIK.................................................................. 9
BAB
III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A.
KERANGKA KONSEP........................................................................... 12
B.
HIPOTESIS
PENELITIAN...................................................................... 12
C.
DEFENISI
OPERASIONAL.................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................. 14
v
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan
Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang cukup
baik, maka tinggi pula harapan hidup penduduknya. Di proyeksikan harapan hidup
orang Indonesia dapat mencapai 70 tahun pada tahun 2000. Perlahan tapi pasti
masalah lansia mulai dapat perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal ini
merupakan konsekuensi logis terhadap berhasilnya pembangunan, yaitu
bertambahnya usia harapan hidup dan banyaknya jumlah lansia di Indonesia.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan makin panjangnya usia
harapan hidup sebagi akibat yang telah di capai dalam pembangunan selama ini,
maka mereka yang memiliki pengalaman, keahlian dan kearifan perlu di berikan
kesempatan untuk berperan dalam pembangunan. Kesejahteraan penduduk usia lanjut
yang karena kondisi fisik atau mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan
dalam pembangunan, maka lansia perlu mendapat perhatian khusus pemerintah dan
masyarakat (GBHN, 2004)
Menurut WHO pada 1995, dimana pada
tahun 2050 dibandingkan dengan1990 bahwa pertumbuhan penduduk lanjut usia
Indonesia mengalami pertumbuhan terbesar di Asia, yaitu sebesar 414%, Thailand
337% India, dan China 220%. Jumalah lanjut usia di Indonesia, menurut sumber
BPS bahwa pada tahun 2004 sebesar 16.522.311, tahun 2006 sebesar 17.478.282,
dan pada tahun 2008 sebesar 19.502.355 (8,55% dari total penduduk sebesar
228.018.900), sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lanjut usia sekitar
28 juta jiwa (http://www.depsos.go.id,
diakses tanggal 16 agustus 2013).
1
Secara individu pengaruh proses
menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis mental
maupun social ekonomi. Semakin lanjut usia seseorang akan menyebabkan penurunan
peran sosial. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya gangguan dalam hal mencakupi
kebutuhan hidup sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang membutuhkan
bantuan orang lain (Nugroho,2008).
Menurut
Nugroho (2008) terjadi perubahan fisik meliputi perubahan dari tingkat sel
sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernapasan,
pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan suhu tubuh,
muskuloskeletal, gastro intestinal, genitourinaria, endokrin dan
integumen.
Perubahan
psikis pada lansia adalah besarnya individual differences pada lansia.
Lansia memiliki kepribadian yang berbeda dengan sebelumnya. Penyesuaian
diri lansia juga sulit karena ketidakinginan lansia untuk berinteraksi
dengan lingkungan ataupun pemberian batasan untuk dapat berinteraksi
(Hurlock, 2000).
Menurut
Kuntjoro (2002) Pada umumnya ada juga perubahan ekonomi diawali ketika
masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat
menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering
diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan
penghasilan, kedudukan, jabatan, peran,
kegiatan, status dan harga diri. Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun
lebih tergantung dari model kepribadiannya. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada usia lanjut pada umumnya
mengarah pada kemunduruan kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan
berpengaruh juga pada aktivitas ekonomi dan sosial mereka. Sehingga secara
umum akan berpengaruh pada aktivitas kehidupan sehari-hari.
2
Pada
saat ini jumlah lanjut usia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten
Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara ada
berjumlah 46 Orang Lanjut Usia Yang terdiri dari 25 laki-laki dan 21 perempuan,
ada 30 lansia yang tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri sedangkan 16
lansia yang lainnya mampu melakukan aktifitas secara mandiri. Dengan status
pekerjaan hampir semua penduduk Desa
Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara adalah Ibu Rumah Tangga
dan Petani. Maka dari itu dengan melihat status pekerjaan Penduduk Desa
tersebut saya lebih tertarik untuk lebih tahu tentang Peran Keluarga dengan
Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia
B. Rumusan Masalah
1.
Pernyataan Masalah
Dengan keinginan untuk mencapai masa
depan yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga serta masyarakat maka
peneliti membuat rumusan masalah bahwa ada hubungan peran keluarga dengan
pemenuhan aktivitas fisik pada lansia
2.
Pertanyaan masalah
Apakah ada
hubungan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik lansia di Desa
Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku
Utara
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mengidentifikasi
Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa
Tetewang Kecamatan Jailolo Timur
Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara.
3
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengidentifikasi Peran
Keluarga di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat
Propinsi Maluku Utara
b.
Mengdentifikasi
Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur
Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
c.
Menganalisa Hubungan
Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang
Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
D. Manfaat Penelitian
1.
Teoritis
a. Intitusi
pendidikan, Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat memberikan masukan
kepada para mahasiswa dalam rangka meningkatkan peran keluarga dengan pemenuhan
aktivitas fisik
b. Istitusi
peneliti, Hasil penelitian ini sebagai langkah awal untuk lebih mengenal
hubungan keluarga dengan Pemenuhan aktivitas fisik lansia serta sebagai langkah
awal untuk penelitian selanjutnya khususnya dalam ilmu keperawatan.
2.
Praktis
a. Institusi
kesehatan, Hasil penelitian ini akan di jadikan bahan masukan dalam melakukan
pelayanan khususnya keluarga dan lanjut usia
b.
Istitusi penelitian. Hasil
penelitian ini akan di jadikan sebagai sumber serta masukan
4
dalam rangka
meningkatkan pengetahuan tentang hubungan peran keluarga dengan pemenuhan
aktivitas fisik lansia dalam peningkatan kualitas hidup
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
Keluarga
1.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan, (Anita L. Vengelis,
2004)
2.
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman dan
Undang-Undang No. 10 tahun 1992. Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5,
yaitu:
a. Fungsi
afeksi. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi afeksi berguna umtuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga menggambarkan gambaran diri yang positif, peran dijalankan
dengan baik, dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi
sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan
interaksi sosial, dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan
sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan
anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya, dan perilaku melalui
interaksi dalam keluarga, sehingga individu mampu berperan dalam masyarakat.
c. Fungsi
reproduksi. Fungsi untuk meneruskam kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
6
d. Fungsi
ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian,
perumahan, dan lain-lain.
e. Fungsi
perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan, dan
asuhan kesehatan/keperawatan. Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan
atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi ststus kesehataan keluarga dan individu.
B.
Konsep
Peran Keluarga
1. Peran
keluarga dalam perawatan lansia
Menurut
Maryam (2008) keluarga merupakan Support
System utama bagi lansi dalam mempertahankan kesehatannya. Peran keluarga
dalam perawatan lansiaantara lain:
a. Menjaga
atau merawat lansia
b. Mempertahankan
atau meningkatkan status mental
c. Mengantisipasi
perubahan social ekonomi
d. Memberikan
motivasi dam memfasilitasi kebutuhan spiritual bagilansia.
2. Peran
keluarga menurut Nye (2001)
Peran
didefenisikan dalam pemahaman yang lebih struktural, karena
perskripsi-perskripsi normative dalam keluarga, meskipun berbeda-beda, secara
relative masih di definisikan secara lebih baik. Peran menunjuk kepada beberapa
set prilaku yang kurang lebih bersifat homogeny, yang didefinisikan dan di
harapkan secara normative dari seorang okupan dalam situasi social tertentu .
3. Peran
keluarga dalam memberikan perawatan
7
Banyak
sekali obsevasi klinis dalam publikasi riset terhadap lanjut usia blakangan ini membuat perawat keluarga
lebih sadarakan isu-isu serius yang dihadapi pemberi perawatan, karna banyak
sekali orang-orang lansia yang lemah dan sakit kronis yang menerima perawatan
di rumah sekarang. Banyak studi yang secara konsisten mendokumentasikan stress dan beban yang
dihadapi oleh keluarga, khususnaya oleh yang merawat ketika memberikan
perawatan kepada anggota keluarga lansia yang sakit kronis dan lemah tersebut.
Pemberian perawatan di rumah yang bersinambungan ini dapat mengakibatkan
konsikuensi-konsikuensi negative yang serius bagi pemberi perawatan (Treas dan
Bongston, 2003).
Dalam
semua masyarakat yang dikenal, semua hidup terikat dalam jaringan kerja hak dan
kewajiban keluaga yang disebut dengan hubungan-hubungan peran (Goode,1964).
Peran-peran keluarga sangat penting, dan merupakan persnsentral, yang setiap
orang harus dipelajari agar dapat dimainkan dengan sukses, sedangkan dengan
berfungsinya peran secara adekuat, merupakan hal yang sangat penting, bukan
dengan hanya untuk berfungsinya individu secara sukses melainkan juga untuk
keberhasilan keluarga.
C.
Konsep
Lansia
1.
Pengertian Lansia
Menurut
World Health Organisation (WHO) lanjut usia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas (Nugroho, 2008). Menjadi tua (lanjut
usia) merupakan peristiwa yang sangat alamiah dan normal terjad pada setiap
manusia. Setiap manusia tentunya berharap dapat menjalani masa tuanya dengan
bahagia. Ketika memasuki masa tua tersebut, sebagian lansia dapat menjalaninya
dengan
8
bahagia,
namun tidak sedikit dari mereka yang mengalami hal sebaliknya, masa tua
dijalani dengan rasa ketidakbahagiaan, sehingga menyebabkan rasa
ketidaknyamanan (Dana, 2007).
Penuaan atau proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsinya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang
diderita(Maryam.R. Siti, 2008)
2.
Klasifikasi Lansia
Menurut World
Health Organisation (WHO), ada empat
tahap lanjut usia meliputi
a. Usia
pertengahan (Middle Age) = kelompok
usia 45-59 tahun
b. Lanjut
usia (Elderly) = antara 60-74 tahun
c. Lanjut
usia tua (Old) = 75-90 tahun
d. Usia
sangat tua (Very Old) = diatas 90
tahun
1. Pra
lansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 Tahun
2. Lansia
yaitu yang berusia 60 Tahun atau lebih.
3. Lansia
resiko tinggi yaitu berusia 60 tahun atau lebi dengan masalah kesehatan (Depkes
RI, 2003)
4. Lansia
potensial Lansia yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atu
kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa (depkes RI, 2003)
5. Lansia
yang tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafka, sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI,2003)
D.
Konsep
Aktivitas Fisik
9
Jika mengamati seseorang lanjud usia, anda akan menemukan beberapa hal
yang
menarik yang pasti berbeda dari kebanyakan
orang dewasa lainnya. Memang tidak dapat dibantah, bila seseorang bertambah
tua, kemampuan fisik dan mentalpun akan perlahan-lahan tetapi pasti menurun
1.
Gejala-gejala kemunduran fisik
a. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai timbul
dan garis-garis menetap
b. Rambut
kepala mulai memutih atau beruban.
c. Gigi
mulai lepas
d. Mudah
lelah dan mudah jatuh.
e.
Gerakan mulai lamban
dan kurang lincah
f.
Penglihatan dan pendengaran
berkurang
Disamping itu, kemunduran kemampuan kofnitif sebagai berikut :
a.
Suka lupa, ingatan
tidak berfungsi baik
b. Ingatan
terhadap hal-hal dimasa mudah lebi baik dari pada hal-hal yang baru saja terjadi
c.
Sering adanya
disorentasi terhadap waktu, tempat dan personal
d.
sulit menerima ide-ide
baru
2. Kemampuan
Aktivitas
Pengertian kemampuan aktivitas menurut
kamus bahas Indonesia adalah kesanggupan untuk melakukan suatu aktivitas adalah
suatu usaha energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup. Aktivitas merupakan salh satu tanda kesehatan, yaitu seseorang
melakukan aktivitas, seperti berjalan
dan bekerja (kusmana, 2006).
10
Aktivitas di devinisikan sebagai suatu
aksi energentik atau keadaan bergerak semua manusia memerlukan kemampuan untuk
bergerak (Priharjo, 1993). Aktivitas merupakan salah satu tanda kesehatan
adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas, seperti berdiri,
berjalan, dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari
keadekuatan system persarafan dan musculoskeletal (Wartona 2006). Bekerja
adalah suatu bentuk aktivitas yang bertujuan mendapat kepuasan. Aktivitas ini
melibatkan baik fisik maupun mental seperti yang di kemukakan oleh M.As’ad
(2001) dalam buku nursalam 2002
11
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A.
Kerangka Konsep

Variabel Independen
Variabel Dependen
Ket : Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Peran Keluarga
Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo
Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
B.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesa adalah jawaban sementara di rumusan masalah
atau pertanyaan penelitian (Nursalam, 2010).Hipotesis berasal dari kata hupo dan tesis. Hupo artinya sementara atau lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan atau teori.
Dengan demikian Hipotesis berarti pernyataan sementara yang perlu di uji
kebenarannya (sabri,2010).
H1: Ada hubungan antara peran keluarga dan aktivitas
fisik lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat
Propinsi Maluku Utara
12
C. Defenisi
Operasional
Defenisi operasional
adalah mendefenisikan secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati
sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu obyek.
Tabel 3.1 : Definisi oprasional Penelitian Hubungan
peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang
Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
No
|
Variabel
|
Definisi Oprasional
|
Parameter
|
Alat Ukur
|
Skala
|
Skor
|
1
|
Independen : Peran Keluarga
|
Tingkah laku keluarga dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas fisik
|
-Menjaga atau merawat
-Mempertahankan atau
meningkatkan status mental
-Memberikan motivasi dan
memfasilitasi kebutuhan spiritual
|
Kuisioner
|
Ordinal
|
Baik 76-100%
Cukup 57-75%
Kurang <56%
|
2
|
Dependen :
Pemenuhan Aktivitas fisik lansa
|
Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh lansia
|
- Berdiri
- Berjalan
- Bekerja
- Berpakaian
|
Kuisioner
|
Ordinal
|
Baik 76-100%
Cukup 57-75%
Kurang <56%
|
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta,
Bailon, SG dan Maglaya A., 1989). Buku ajar keperawatan Konsep dan peran keluarga.
Goode, William J. 2002. Sosiologi Keluarga. Terjemahan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Haviland, William.A. 1985. Antropologi Jilid 2. Terjemahan R.G. Soekadijo. Jakarta: Erlangga
Hurlock (2000).
Proses perubahan pada lansia. Buku
ajar kebutuhan dasar manusia teori aplikasi dalam praktek
Marilyn M. Friedman.(1998). Keperawatan Keluarga.
Maryam.R, Ekasari,
Rosidawati, Jubaedi, Batubara.(2008). Mengenal usia lanjt dan perawatannya. Selemba Medika, Jakarta.
Nugroho.H. (2008). Keperawatan gerontik geriatric. Buku
Kedokteran, Jakarta.
Nursalam (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam.(2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman
skripsi,tesis, dan instrument penelitian keperawatan. Salemba medika,
Jakarta.
Nursalam , (2008), Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta
Siti Bandiyah.(2009) Buku Aktivitas
fisik dan Masalah
fisik yang sering di
temukan pada lansia.
Treas dan Bonston
(1987) Peran Keluarga dalam memberikan
perawatan
Winton (1995),Buku
Konsep dan proses
keperawatan keluarga.
14