Jumat, 23 Oktober 2015

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DI DESA TETEWANG KECAMATAN JAILOLO TIMUR KABUPATEN HALMAHERA BARAT PROPINSI MALUKU UTARA



HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DI DESA TETEWANG KECAMATAN JAILOLO TIMUR KABUPATEN HALMAHERA BARAT PROPINSI MALUKU UTARA



PROPOSAL


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas  Keperawatan
Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI)


OLEH :

SULASTRI ARBANG
14071432





UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
FAKULTAS KEPERAWATAN
MANADO
2015









LEMBAR PERSETUJUAN




Judul    : Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia Di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
Nama                    : SULASTRI ARBANG

Nim                       : 14071432

Program Studi       : IlmuKeperawatan



Menyetujui,


           Pembmbing I,                                                                            Pembimbing II,







Mengetahui,

Dekan





Stevanus Timah, S.Sos.SKM.M.Kes
                                                NIDN.  0918026803







i
CURRICULUM VITAE


Nama               : SULASTRI ARBANG
Nim                 : 14071432
TTL                 : Kahakitang  20 September 1992
Alamat            :  Perempatan PLN perikanan
Riwayat Pendidikan :
1.      Tahun Lulus 2005 lulus SD Katolik Santo Yosep
2.      Tahun Lulus 2008 lulus SMP Negeri 1 Tatoareng
3.      Tahun Lulus 2011 lulus SMA Negeri  2 Tahuna
4.      Tahun 2011 masuk  D3 Politeknik Negeri Nusa Utara Jurusan Kesehatan program studi Keperwatan.
5.      Tahun 2014 Pindahan D3 Ke Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI)








ii
SURAT PERNYATAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
           
Nama               SULASTR ARBANG
NIM                : 14071432
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas           : Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain, saya mengakui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Proposal ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyatan ini dibuat untuk dapat diketahui dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Manado, 22 Oktober 2015
Yang Membuat Pernyataan,





                                                                            Sulastri Arbang

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judu Hubungan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
Penulis mengakui bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih banyak terdapat kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Walaupun demikian penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun pihak lain yang menaruh minat terhadap masalah ini.
Penyusunan Proposal ini penulis telah mendapat banyak bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya.








iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................................           i
CURICULUM VITALE ............................................................................................           ii
SURAT PERNYATAAN ..........................................................................................           iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................          iv
DAFTAR ISI................................................................................................................          v

BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG..............................................................................           1
B.     RUMUSAN MASALAH..........................................................................          3
C.     TUJUAN PENELITIAN...........................................................................          3
D.    MANFAAT PENELITIAN.......................................................................          4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    KONSEP DASAR KELUARGA.............................................................          6
B.     KONSEP PERAN KELUARGA..............................................................          7
C.     KONSEP LANSIA...................................................................................           8
D.    KONSEP AKTIVITAS FISIK..................................................................          9
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A.    KERANGKA KONSEP...........................................................................           12
B.     HIPOTESIS PENELITIAN......................................................................           12
C.     DEFENISI OPERASIONAL....................................................................          13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................           14





v
BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang cukup baik, maka tinggi pula harapan hidup penduduknya. Di proyeksikan harapan hidup orang Indonesia dapat mencapai 70 tahun pada tahun 2000. Perlahan tapi pasti masalah lansia mulai dapat perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi logis terhadap berhasilnya pembangunan, yaitu bertambahnya usia harapan hidup dan banyaknya jumlah lansia di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan makin panjangnya usia harapan hidup sebagi akibat yang telah di capai dalam pembangunan selama ini, maka mereka yang memiliki pengalaman, keahlian dan kearifan perlu di berikan kesempatan untuk berperan dalam pembangunan. Kesejahteraan penduduk usia lanjut yang karena kondisi fisik atau mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan, maka lansia perlu mendapat perhatian khusus pemerintah dan masyarakat (GBHN, 2004)
Menurut WHO pada 1995, dimana pada tahun 2050 dibandingkan dengan1990 bahwa pertumbuhan penduduk lanjut usia Indonesia mengalami pertumbuhan terbesar di Asia, yaitu sebesar 414%, Thailand 337% India, dan China 220%. Jumalah lanjut usia di Indonesia, menurut sumber BPS bahwa pada tahun 2004 sebesar 16.522.311, tahun 2006 sebesar 17.478.282, dan pada tahun 2008 sebesar 19.502.355 (8,55% dari total penduduk sebesar 228.018.900), sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lanjut usia sekitar 28 juta jiwa (http://www.depsos.go.id, diakses tanggal 16 agustus 2013).
1
Secara individu pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis mental maupun social ekonomi. Semakin lanjut usia seseorang akan menyebabkan penurunan peran sosial. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya gangguan dalam hal mencakupi kebutuhan hidup sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang membutuhkan bantuan orang lain (Nugroho,2008).
Menurut Nugroho (2008) terjadi perubahan fisik meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernapasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan suhu tubuh, muskuloskeletal, gastro intestinal, genitourinaria, endokrin dan integumen. 
     Perubahan psikis pada lansia adalah besarnya individual differences pada lansia. Lansia memiliki kepribadian yang berbeda dengan sebelumnya. Penyesuaian diri lansia juga sulit karena ketidakinginan lansia untuk berinteraksi dengan lingkungan ataupun pemberian batasan untuk dapat berinteraksi  (Hurlock, 2000).
            Menurut Kuntjoro (2002) Pada umumnya ada juga perubahan ekonomi diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan,  jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri. Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model kepribadiannya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada usia lanjut  pada umumnya mengarah pada kemunduruan kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas ekonomi dan sosial mereka. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada aktivitas kehidupan sehari-hari.

2
Pada saat ini jumlah lanjut usia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten
 Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara ada berjumlah 46 Orang Lanjut Usia Yang terdiri dari 25 laki-laki dan 21 perempuan, ada 30 lansia yang tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri sedangkan 16 lansia yang lainnya mampu melakukan aktifitas secara mandiri. Dengan status pekerjaan  hampir semua penduduk Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat  Propinsi Maluku Utara adalah Ibu Rumah Tangga dan Petani. Maka dari itu dengan melihat status pekerjaan Penduduk Desa tersebut saya lebih tertarik untuk lebih tahu tentang Peran Keluarga dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia
B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
          Dengan keinginan untuk mencapai masa depan yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga serta masyarakat maka peneliti membuat rumusan masalah bahwa ada hubungan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik pada lansia
2. Pertanyaan masalah
          Apakah ada hubungan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang  Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara.
3
2. Tujuan Khusus
a.       Mengidentifikasi Peran Keluarga di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
b.      Mengdentifikasi Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
c.       Menganalisa Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a.       Intitusi pendidikan, Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat memberikan masukan kepada para mahasiswa dalam rangka meningkatkan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik
b.      Istitusi peneliti, Hasil penelitian ini sebagai langkah awal untuk lebih mengenal hubungan keluarga dengan Pemenuhan aktivitas fisik lansia serta sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya khususnya dalam ilmu keperawatan.
2. Praktis
a.       Institusi kesehatan, Hasil penelitian ini akan di jadikan bahan masukan dalam melakukan pelayanan khususnya keluarga dan lanjut usia
b.      Istitusi penelitian. Hasil penelitian ini akan di jadikan sebagai sumber serta masukan

4
dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang hubungan peran keluarga dengan pemenuhan aktivitas fisik lansia dalam peningkatan kualitas hidup















5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan, (Anita L. Vengelis, 2004)
2. Fungsi Keluarga
            Fungsi keluarga menurut Friedman dan Undang-Undang No. 10 tahun 1992. Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5, yaitu:
a.       Fungsi afeksi. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi afeksi berguna umtuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga menggambarkan gambaran diri yang positif, peran dijalankan dengan baik, dan penuh rasa kasih sayang.
b.      Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial, dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya, dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehingga individu mampu berperan dalam masyarakat.
c.       Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskam kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
6
d.      Fungsi ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian, perumahan, dan lain-lain.
e.       Fungsi perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan. Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi ststus kesehataan keluarga dan individu.

B.     Konsep Peran Keluarga

1.      Peran keluarga dalam perawatan lansia
Menurut Maryam (2008) keluarga merupakan Support System utama bagi lansi dalam mempertahankan kesehatannya. Peran keluarga dalam perawatan lansiaantara lain:
a.    Menjaga atau merawat lansia
b.    Mempertahankan atau meningkatkan status mental
c.    Mengantisipasi perubahan social ekonomi
d.   Memberikan motivasi dam memfasilitasi kebutuhan spiritual bagilansia.
2.      Peran keluarga menurut Nye (2001)
Peran didefenisikan dalam pemahaman yang lebih struktural, karena perskripsi-perskripsi normative dalam keluarga, meskipun berbeda-beda, secara relative masih di definisikan secara lebih baik. Peran menunjuk kepada beberapa set prilaku yang kurang lebih bersifat homogeny, yang didefinisikan dan di harapkan secara normative dari seorang okupan dalam situasi social tertentu .
3.      Peran keluarga dalam memberikan perawatan

7
Banyak sekali obsevasi klinis dalam publikasi riset terhadap lanjut  usia blakangan ini membuat perawat keluarga lebih sadarakan isu-isu serius yang dihadapi pemberi perawatan, karna banyak sekali orang-orang lansia yang lemah dan sakit kronis yang menerima perawatan di rumah sekarang. Banyak studi yang secara konsisten  mendokumentasikan stress dan beban yang dihadapi oleh keluarga, khususnaya oleh yang merawat ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarga lansia yang sakit kronis dan lemah tersebut. Pemberian perawatan di rumah yang bersinambungan ini dapat mengakibatkan konsikuensi-konsikuensi negative yang serius bagi pemberi perawatan (Treas dan Bongston, 2003).
Dalam semua masyarakat yang dikenal, semua hidup terikat dalam jaringan kerja hak dan kewajiban keluaga yang disebut dengan hubungan-hubungan peran (Goode,1964). Peran-peran keluarga sangat penting, dan merupakan persnsentral, yang setiap orang harus dipelajari agar dapat dimainkan dengan sukses, sedangkan dengan berfungsinya peran secara adekuat, merupakan hal yang sangat penting, bukan dengan hanya untuk berfungsinya individu secara sukses melainkan juga untuk keberhasilan keluarga.

C.    Konsep Lansia

1.      Pengertian Lansia
Menurut World Health Organisation (WHO) lanjut usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas (Nugroho, 2008). Menjadi tua (lanjut usia) merupakan peristiwa yang sangat alamiah dan normal terjad pada setiap manusia. Setiap manusia tentunya berharap dapat menjalani masa tuanya dengan bahagia. Ketika memasuki masa tua tersebut, sebagian lansia dapat menjalaninya dengan

8
bahagia, namun tidak sedikit dari mereka yang mengalami hal sebaliknya, masa tua dijalani dengan rasa ketidakbahagiaan, sehingga menyebabkan rasa ketidaknyamanan (Dana, 2007).
Penuaan atau proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsinya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita(Maryam.R. Siti, 2008)
2.      Klasifikasi Lansia
            Menurut  World Health Organisation (WHO), ada empat tahap lanjut usia meliputi
a.       Usia pertengahan (Middle Age) = kelompok usia 45-59 tahun
b.      Lanjut usia (Elderly) = antara 60-74 tahun
c.       Lanjut usia tua (Old) = 75-90 tahun
d.      Usia sangat tua (Very Old) = diatas 90 tahun
1. Pra lansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 Tahun
2. Lansia yaitu yang berusia 60 Tahun atau lebih.
3. Lansia resiko tinggi yaitu berusia 60 tahun atau lebi dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003)
4. Lansia potensial Lansia yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atu kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa (depkes RI, 2003)
5. Lansia yang tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafka, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI,2003)

D.    Konsep Aktivitas Fisik


9
Jika mengamati seseorang  lanjud usia, anda akan menemukan beberapa hal yang
 menarik yang pasti berbeda dari kebanyakan orang dewasa lainnya. Memang tidak dapat dibantah, bila seseorang bertambah tua, kemampuan fisik dan mentalpun akan perlahan-lahan tetapi pasti menurun
1. Gejala-gejala kemunduran fisik
a.        Kulit mulai mengendur dan wajah mulai timbul dan garis-garis    menetap
b.      Rambut kepala mulai memutih atau beruban.
c.       Gigi mulai lepas
d.      Mudah lelah dan mudah jatuh.
e.       Gerakan mulai lamban dan kurang lincah
f.       Penglihatan dan pendengaran berkurang
Disamping  itu, kemunduran kemampuan kofnitif  sebagai berikut :
a.       Suka lupa, ingatan tidak berfungsi baik
b.      Ingatan terhadap hal-hal dimasa mudah lebi baik dari pada hal-hal    yang baru saja terjadi
c.       Sering adanya disorentasi terhadap waktu, tempat dan personal
d.      sulit menerima ide-ide baru
2.      Kemampuan Aktivitas
Pengertian kemampuan aktivitas menurut kamus bahas Indonesia adalah kesanggupan untuk melakukan suatu aktivitas adalah suatu usaha energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Aktivitas merupakan salh satu tanda kesehatan, yaitu seseorang melakukan aktivitas,  seperti berjalan dan bekerja (kusmana, 2006).

10
Aktivitas di devinisikan sebagai suatu aksi energentik atau keadaan bergerak semua manusia memerlukan kemampuan untuk bergerak (Priharjo, 1993). Aktivitas merupakan salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas, seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan musculoskeletal (Wartona 2006). Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang bertujuan mendapat kepuasan. Aktivitas ini melibatkan baik fisik maupun mental seperti yang di kemukakan oleh M.As’ad (2001) dalam buku nursalam 2002













11
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.     Kerangka Konsep
Text Box: Pemenuhan Aktifitas Fisik LansiaText Box: Peran KeluargaVariabel Independen                                                Variabel Dependen


 



 
Ket :                                 Variabel Independen
                      
                            Variabel Dependen
Gambar 3.1  Kerangka Konsep Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
B.     Hipotesis Penelitian

Hipotesa adalah jawaban sementara di rumusan masalah atau pertanyaan penelitian (Nursalam, 2010).Hipotesis berasal dari kata hupo dan tesis. Hupo artinya sementara atau lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan atau teori. Dengan demikian Hipotesis berarti pernyataan sementara yang perlu di uji kebenarannya (sabri,2010).
H1: Ada hubungan antara peran keluarga dan aktivitas fisik lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
12
C.    Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah mendefenisikan secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek.           
Tabel 3.1 : Definisi oprasional Penelitian Hubungan peran Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lansia di Desa Tetewang Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara
No
Variabel
Definisi Oprasional
Parameter
Alat Ukur
Skala
Skor
1
Independen : Peran Keluarga
Tingkah laku keluarga dalam memenuhi kebutuhan aktivitas fisik
-Menjaga atau merawat

-Mempertahankan atau meningkatkan status mental

-Memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual
Kuisioner
Ordinal
Baik 76-100%
Cukup 57-75%
Kurang <56%
2
Dependen :
Pemenuhan Aktivitas fisik lansa
Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh lansia
- Berdiri
- Berjalan
- Bekerja
- Berpakaian
Kuisioner
Ordinal
Baik 76-100%
Cukup 57-75%
Kurang <56%





13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta,

Bailon, SG dan Maglaya A., 1989). Buku ajar keperawatan Konsep dan peran keluarga.
Goode, William J. 2002. Sosiologi Keluarga. Terjemahan. Jakarta: Bumi Aksara.
Haviland, William.A. 1985. Antropologi Jilid 2. Terjemahan R.G. Soekadijo. Jakarta: Erlangga
Hurlock (2000). Proses perubahan pada lansia. Buku ajar kebutuhan dasar manusia teori aplikasi dalam praktek
Marilyn M. Friedman.(1998).  Keperawatan Keluarga.
Maryam.R, Ekasari, Rosidawati, Jubaedi, Batubara.(2008). Mengenal usia lanjt dan perawatannya. Selemba Medika, Jakarta.
Nugroho.H. (2008). Keperawatan gerontik geriatric. Buku Kedokteran, Jakarta.

Nursalam (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam.(2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi,tesis, dan instrument penelitian keperawatan. Salemba medika, Jakarta.

Nursalam , (2008), Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta

Siti Bandiyah.(2009) Buku Aktivitas fisik dan Masalah fisik yang sering di temukan pada lansia.
Treas dan Bonston (1987) Peran Keluarga dalam memberikan perawatan
Winton (1995),Buku Konsep dan proses keperawatan keluarga.

14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar